Sadarkah Anda bahwa manusia jaman sekarang hodup dalam alam yang tidak lagi bersahabat? Jaman sekarang, manusia tidak lagi hidup dengan alam yang penuh keseimbangan seperti jaman dahulu. Manusia tidak dapat menghirup udara bersih dan meminum air surga tanpa dimasak sperti yang dilakukan orang-orang terdahulu. Manusia tidak dapat menikmati hal itu dengan mudah. Manusia jaman sekarang hidup dalam alam yang telah berubah, ayitu alam yang mengancam eksistensi manusia, yaitu alam yang penuh dengan kerusakan-kerusakan.
Rusaknya hutan, berlubangnya atmosfer, dan mencairnya gunung es di kutub merupakan contoh-contoh kerusakan alam yang dihadapi manusia. Banyaknya industri-industri kimia, asap transportasi, eksploitasi hutan, eksploitasi hasil tambang, dan sebagainya menyebabkan tercemarnya udara, air, dan tanah. tercemarnya hasil tembang dan sebagainya menyebabkan hujan asam, efek rumah kaca, dan kenaikan suhu Bumi (global warming) yang mengakibatkan kerusakan alam. Pencemaran \, eksploitasi alam, dan lain-lain tersebut merupakan ulah-ulah manusia yang tidak mengormati alam.
Manusia yang tidak menghormati alam adalah manusia yang beranggapan bahwa apa yang tersedia di alam adalah untuk manusia, manusia yang serakah. Manusia jenis ini, walaupun kebutuhan hidupnya telah tercukup, dia masih ingin mengambil hasil alam dengan tujuan menumpuk kekayaan. Manusia seperti ini tidak peduli dengan terbatasnya kemampuan alam dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya dan tidak peduli akan dampaknya yang mmelibatkan orang lain.
Sudah menjadi kodrat manusia tidak untuk menghormati alam. Penghormatan alam yang dikenal sebagian orang adalah dengan mengadaka upacara-upacara pemujaan terhadap alam, Namun, sebenarnya lebih dari itu, penghormatan terhadap alam adalah manusia harus menjaga keseimbangan alam. Untuk menaga keseimbangan alam, tidak ada kata 'eksploitasi', yang ada adalah kata 'merawat' alam, yaitu menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan mengembalikan kelebihan hasil alam yang telah kita ambil. Dalam menghomati alam, manusia harus menjaga kelestarian alam, menjaga agar hasil-hasil alam tersebut masih dapat dinikmati manusia-manusia di masa yang akan datang.
Kewajiban manusia untuk menghormati alam adalah sesuatu yang logs. Alasan pertama adalah alam merupakan satu0satunya penyedia kebutuhan hidup manusia. Oleh karena itu, manusia harus melestarikan alam, menjaga agar hasil alam masih dapat dinikmati generasi yang akan datang. Manusia yang ingin menjalani kehidupan yang berarti pasti merawat tempat tinggalnya karena ia ingin hidup nyaman di dalamnya.
Merusak alam sama dengan membunuh diri sendiri dan orang lain. Kerusakan alam yang disebabkan oleh kelakuan seseorang akan berakibat pada dirinya sendiri dan orang lain. Rusaknya alam membuatnya tidak dapat mengasilkan atau menyediakan sumber-sumber pemenuhan kehidupan manusia denganmaksimal. Namun, apabila rusaknya alam tersebut terus berlanjut, alam akan sampai pada suatu kondisi, yaitu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia sama sekali. Apabila kebutuhan hidup manusia, khususnya kebutuhan pokok, manusia tersebut akan mati.
Melakuka pembangunan yang tidak berasaska menjaga kesesimbangan alam merupakan kegiatan orang bodoh, orang yang tidak memanfaatka akalnya. Orang yang memanfaatkan hasil alam tanpa menjaga keseimbangannya adalah orang yang tidak memiliki hati nurani, oran yang hidup tetapi sebenarnya mati. Orang yang merusa aalam adalah orang yang pantas dihukum seberat-beratnya karena dia adalah pembunuh, membunuh umat manusia secara tidak langsung.
Maka, kunci untuk menjaga kelangsungan eksistensi manusia adalah dengan menghormati alam. Manusia wajib menerapkan penghormatan terhadap alam dalam setiap langkahnya. Kegiatan-kegiatan manusia seharusnya berasakan menjaga keseimbangan alam. Keberadaan dan kehidupan manusia yang akan datang, yaitu anak cucu kita, ditentukan oleh bagaimna manusia yang hidup pada saat ini, yaitu kita, dalam mengelola alam dan berusaha memperbaiki kerusakan-kerusakan yang ada.
Namun, menerapkan penghormatan alam pada diri sendir pun tidak cukup. Kita seharusnya mengingatkan orang-orang yang telah berbuat kerusakan. elain itu, kita juga seharusnya memberitahu bagaimana menghormati alam pada orang lain, mengajarkannya pada keturunan-keturunan kita, dan menguatkan prinsip tersebut dalam diri kita dan orang lain. Dengan begitu, kita telah menghormati alam dalam arti sebenarnya.
Penulis: Ummu Rahayu
NOTE: Tulisan ini suatu saat bisa diubah oleh penulis denga maksud melengkapi dan menyempurnakan tulisan ini.
Rusaknya hutan, berlubangnya atmosfer, dan mencairnya gunung es di kutub merupakan contoh-contoh kerusakan alam yang dihadapi manusia. Banyaknya industri-industri kimia, asap transportasi, eksploitasi hutan, eksploitasi hasil tambang, dan sebagainya menyebabkan tercemarnya udara, air, dan tanah. tercemarnya hasil tembang dan sebagainya menyebabkan hujan asam, efek rumah kaca, dan kenaikan suhu Bumi (global warming) yang mengakibatkan kerusakan alam. Pencemaran \, eksploitasi alam, dan lain-lain tersebut merupakan ulah-ulah manusia yang tidak mengormati alam.
Manusia yang tidak menghormati alam adalah manusia yang beranggapan bahwa apa yang tersedia di alam adalah untuk manusia, manusia yang serakah. Manusia jenis ini, walaupun kebutuhan hidupnya telah tercukup, dia masih ingin mengambil hasil alam dengan tujuan menumpuk kekayaan. Manusia seperti ini tidak peduli dengan terbatasnya kemampuan alam dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya dan tidak peduli akan dampaknya yang mmelibatkan orang lain.
Sudah menjadi kodrat manusia tidak untuk menghormati alam. Penghormatan alam yang dikenal sebagian orang adalah dengan mengadaka upacara-upacara pemujaan terhadap alam, Namun, sebenarnya lebih dari itu, penghormatan terhadap alam adalah manusia harus menjaga keseimbangan alam. Untuk menaga keseimbangan alam, tidak ada kata 'eksploitasi', yang ada adalah kata 'merawat' alam, yaitu menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan mengembalikan kelebihan hasil alam yang telah kita ambil. Dalam menghomati alam, manusia harus menjaga kelestarian alam, menjaga agar hasil-hasil alam tersebut masih dapat dinikmati manusia-manusia di masa yang akan datang.
Kewajiban manusia untuk menghormati alam adalah sesuatu yang logs. Alasan pertama adalah alam merupakan satu0satunya penyedia kebutuhan hidup manusia. Oleh karena itu, manusia harus melestarikan alam, menjaga agar hasil alam masih dapat dinikmati generasi yang akan datang. Manusia yang ingin menjalani kehidupan yang berarti pasti merawat tempat tinggalnya karena ia ingin hidup nyaman di dalamnya.
Merusak alam sama dengan membunuh diri sendiri dan orang lain. Kerusakan alam yang disebabkan oleh kelakuan seseorang akan berakibat pada dirinya sendiri dan orang lain. Rusaknya alam membuatnya tidak dapat mengasilkan atau menyediakan sumber-sumber pemenuhan kehidupan manusia denganmaksimal. Namun, apabila rusaknya alam tersebut terus berlanjut, alam akan sampai pada suatu kondisi, yaitu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia sama sekali. Apabila kebutuhan hidup manusia, khususnya kebutuhan pokok, manusia tersebut akan mati.
Melakuka pembangunan yang tidak berasaska menjaga kesesimbangan alam merupakan kegiatan orang bodoh, orang yang tidak memanfaatka akalnya. Orang yang memanfaatkan hasil alam tanpa menjaga keseimbangannya adalah orang yang tidak memiliki hati nurani, oran yang hidup tetapi sebenarnya mati. Orang yang merusa aalam adalah orang yang pantas dihukum seberat-beratnya karena dia adalah pembunuh, membunuh umat manusia secara tidak langsung.
Maka, kunci untuk menjaga kelangsungan eksistensi manusia adalah dengan menghormati alam. Manusia wajib menerapkan penghormatan terhadap alam dalam setiap langkahnya. Kegiatan-kegiatan manusia seharusnya berasakan menjaga keseimbangan alam. Keberadaan dan kehidupan manusia yang akan datang, yaitu anak cucu kita, ditentukan oleh bagaimna manusia yang hidup pada saat ini, yaitu kita, dalam mengelola alam dan berusaha memperbaiki kerusakan-kerusakan yang ada.
Namun, menerapkan penghormatan alam pada diri sendir pun tidak cukup. Kita seharusnya mengingatkan orang-orang yang telah berbuat kerusakan. elain itu, kita juga seharusnya memberitahu bagaimana menghormati alam pada orang lain, mengajarkannya pada keturunan-keturunan kita, dan menguatkan prinsip tersebut dalam diri kita dan orang lain. Dengan begitu, kita telah menghormati alam dalam arti sebenarnya.
Penulis: Ummu Rahayu
NOTE: Tulisan ini suatu saat bisa diubah oleh penulis denga maksud melengkapi dan menyempurnakan tulisan ini.